BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Friday, July 3, 2009

Peradaban Langsung Kata²

aduhai rosak, rosaklah jiwa
bermabuk kata kau meludah
larikan kebendaanmu ke langit-langit jiwa
adakah ia hilang ditenggelam selaut waktu?
aku bertanya ...
kenapa kata mesti menanggung rasa?

hingga hati ini terus mahu bikin puisi
(aku pernah lelah dari mengutuk sumpahkan puisi)
hingga mulut kau keluarkan kata-kata sakitkan aku
bersabdu ain terus ke tutup pintu
sedu sedan aku tak perlu
kata kau, tubuhmu, menghembus aku
2511 kilometer padu yang lalu

berdetiklah mataku pada matamu ; matamumataku
dan tercipta aroma disegenap tubuhmu tubuhku
dan menjadikan seluruh ronggamu
indra penciuman
meski aku jinak merpati lantas aku diam
kau atau aku?
membayangkan Dolphin, tapi aku selalu bertanya-tanya
mungkinkah ilusi maut adalah alusi hidup, segala berpaut
kepadanya kurentangkan, kubentangkan

atau, apakah engkau hilang dibalik garisan itu
kerana, aku takkan lagi berpaling meragukan dirimu
mengenangkan sikapmu
terlanjang tiada malu?
tak siapapun tahu bagaimanakah nasibnya
kaubiarkan lukamu di mulut peradaban
kaukubur rindumu di hari yang bergantian

benar lah
aku masih tak percaya
kerna itu aku masih mengorek
menggali kata
bahasa purba tentang perasaan telah jadi nisan
dalam ingatan tentang mimpi burukku
yang sebentar terlupakan

betul lah
aku masih percaya
kerna itu aku masih bayangkan
masih aku bayangkan