camar yang keluar semalam
sudah pulang ke taman
kau yang ku tunggu
masih tak kembali meneman
lenguh lututku
berdiri didaerah waktu
tidakkah kau kasihan akan daku?
masih disini menunggumu?
penat aku sayang
lantas puisi ini aku ciptakan
tidak berbunga
tapi ku cuba alunkan merdu
sungguh, aku sayu!
berterbangan jiwa-jiwa hancur
berterbangan jiwa-jiwa hancur
tak tenang mencari tubuh baru
darah-darah air mata berlinangan
hati mu itu, kau paku ketat
tanpa simpati
hingga ke tulisan terakhir ini
kau masih tak muncul juga
hingga kering air mata
hingga hilang segala rasa
puisi ini buatmu
ku alunkan syahdu buat kekasihku ...